Jumat, 10 Mei 2013 13:46:14 WIB
Industrialisasi di Indonesia mulai berkembang pesat saat negara ini di bawah kepemimpinan Soeharto. Puncaknya yaitu negeri ini mampu menerbangkan pesawat buatan bangsa sendiri, yang dipelopori oleh BJ. Habibie. Setelah itu, makin banyak industri-industri di Indonesia yang mulai muncul di kota, dan menjadi kawasan padat industri.Industri tersebut terus berkembang, karena semakin banyaknya kebutuhan terutama yang berkaitan dengan industri manufaktur. Tentu untuk menjalankannya membutuhkan ilmu dibidang manufaktur. Oleh karena itu, Prodi Teknik Industri mengadakan kuliah umum “ Perkembangan Industri Manufaktur di Indonesia” Senin (22/4), di Teatrikal Saintek. Kegiatan ini sebagai wujud pendalaman materi untuk mahasiswa prodi Teknik Industri Fakultas Sains dan Teknologi. Kuliah di kelas belum cukup membahas teori saja, perlu wawasan yang bisa membuka cakrawala mahasiswa agar begitu lulus dari kampus langsung siap mengimplementasikan ilmunya di tempat kerjanya. “ Kegiatan ini bisa menjadi wacana baru bagi mahasiswa terkait perkembangan industri khususnya di Indonesia “ kata Sulaiman mahasiswa prodi Teknik Industri.
Trio Jonathan Teja K. S.T selaku pemateri mengatakan, tantangan perusahaan manufaktur sekarang ini bagaimana mencukupi permintaan konsumen yang menginginkan harga barang murah dan berkualitas. “ Seperti perusahaan otomotif menyiasatinya, dengan tenaga robotik untuk proses produksinya” tambah Trio yang juga karyawan PT. Indokarlo Perkasa.Trio menambahkan, perusahaan yang menggunakan tenaga robotik dalam proses produksi akan bermanfaat untuk jangka panjang salah satunya memotong dana sumber daya manusia sekaligus menghemat biaya, lebih efektif dan menghasilkan presisi yang tinggi. Afif Hakim S.T perwakilan PT. Yamaha Motor Parts Manufakturing Indonesia menuturkan, untuk dapat bekerja di perusahaan besar harus bisa mengerti dan menerapkan beberapa prinsip yang ditetapkan oleh perusahaan tersebut. Selain itu, softskill juga dibutuhkan sebagai modal pelaksanaan prinsip perusahaan tersebut. “Karena perusahaan sudah menerapkan sistem yang baik, sehingga mudah terkontrol” tutur Afif yang juga alumni prodi Teknik Industri.(ch)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar