06 Februari 2012 13:56:23 Diperbarui: 25 Juni 2015 19:59:29 Dibaca : 4,089
Komentar : 1 Nilai : 0 Durasi Baca : 7 menit 1328535045331042657 Sumber :
http://modoficationsyamaha.blogspot.com Era Teknologi Fuel Injection (FI) di
Indonesia Persaingan antar pelaku industri otomotif di Indonesia bisa dikatakan
sangat ketat, salah satunya adalah industri sepeda motor. Beberapa langkah
strategis pun dilakukan oleh para pelaku industri yang ada mulai dari aktivitas
promosi yang gencar, penekanan harga produk hingga penciptaan produk yang lebih
inovatif. Kebijakan-kebijakan tersebut dilakukan hanya untuk satu tujuan yaitu
memenangi persaingan yang akan berdampak terhadap tingginya laba yang diterima.
Keadaan ini seperti inilah yang akan menjadikan sebuah perusahaan otomotif
tetap selalu eksis dalam menjalankan bisnisnya. Di Indonesia setidaknya ada
beberapa brand sepeda motor terkenal yang telah lama menjadi idola masyarakat
luas seperti YAMAHA, Honda, Suzuki, dan Kawasaki. Selain brand di atas,
industri sepeda motor di Indonesia juga diramaikan oleh beberapa pendatang baru
seperti Bajaj dan TVS. Banyaknya perusahaan sepeda motor yang ada tentunya
selaras pula dengan peningkatan persaingan bisnis di antara brand-brand
terkenal tersebut. Dalam rangka memenangi persaingan dalam industri sepeda
motor tanah air, brand-brand terkenal kini terus berlomba untuk memikat hati
masyarakat. Salah satu bentuk persaingan tersebut dapat dilihat dari inovasi
teknologi yang mereka usung. Jika kita membicarakan teknologi yang paling
mutakhir saat ini maka tidak akan terlepas dari teknologi Fuel Injection (FI).
Teknologi ini digadang-gadang akan menjadi trend di masyarakat luas mengingat
banyak sekali kelebihan yang dapat dinikmati oleh konsumen dari penggunaan teknologi
ini. Penerapan teknologi FI khususnya di Indonesia masih relatif baru. Tercatat
hanya beberapa brand yang mulai menerapkan teknologi ini misalnya Yamaha yang
lebih dikenal dengan sebutan Mixture Jet-Fuel Injection (YMJET-FI).
Kelebihan-kelebihan yang dimiliki oleh teknologi FI dibandingkan motor biasa
meliputi akselerasi dan tenaga mesin yang lebih baik, konsumsi bahan bakar
lebih efisien, dan emisi gas buang lebih rendah. Melalui sistem injeksi, jumlah
pemakaian bahan bakar disesuaikan dengan kebutuhan mesin sehingga penghematan
dapat terjadi sampai 30%. Teknologi FI juga begitu ramah terhadap lingkungan
kerena menghasilkan tingkat polusi yang rendah sehingga sesuai dengan standar
Euro 3 yang akan diterapkan oleh pemerintah pada tahun 2013. 13285351331918265590
http://www.123rf.com Hingga awal tahun 2012 baru ada dua brand sepeda motor
yang mulai menjajaki teknologi FI yaitu Honda dan Yamaha. Kedua brand ini terus
bersaing yang seakan kembali mempertegas diri mereka sebagai top two perusahan
sepeda motor dengan penjualan terlaris. Persaingan antara Honda dan Yamaha di
bidang produk sepeda motor FI terasa semakin memanas. Pada tahun 2011, Honda
mengeluarkan dua varian sepeda motor yang menggunakan teknologi FI, yaitu Honda
Supra-x 125 Helm in dan Honda Spacy Helm in yang cukup laris di pasaran. Yamaha
pun tidak mau kalah dengan berencana mengeluarkan tiga varian terbaru motor FI
di tahun 2012 yaitu Mio Sporty, Mio Soul, dan Jupiter-Z setelah sukses dengan
V-ixion FI yang diluncurkan tahun 2007. Selain persaingan antara Yamaha dan
Honda, produsen sepeda motor asal Jepang yaitu Suzuki siap meramaikan
persaingan sepeda motor injeksi di tahun 2012. Lalu siapakah yang akan
memenangi persaingan teknologi FI pada industri sepeda motor di Indonesia? Kita
lihat saja nanti. 13285353191836676728 (Sumber :
https://alonrider.wordpress.com) Tantangan dan Peluang Yamaha dalam Menyambut
Era FI Ketatnya persaingan industri sepeda motor di Indonesia cukup memusingkan
para pelaku industri motor saat ini. Oleh sebab itu, setiap pelaku industri
sepeda motor harus berlomba dalam memenangkan pangsa pasar. Yamaha yang
merupakan salah satu perusahaan sepeda motor dengan penjualan terlaris di
Indonesia harus jeli dalam melihat peluang pasar khususnya dalam menyambut era
FI. Berbagai tantangan bagi Yamaha dalam mengembangkan teknologi FI harus
diantisipasi sedini dan sebaik mungkin. Tantangan terbesar Yamaha adalah
mengalahkan pesaing utamanya yaitu Honda yang juga sedang intens dalam
pengembangan produk sepeda motor berteknologi FI. Dalam menghadapi persaingan
yang seperti ini Yamaha harus mampu menghasilkan produk berkualitas dengan
harga terjangkau. Bila hal ini gagal dicapai maka sudah hampir dipastikan bahwa
Yamaha akan kalah dalam bersaing. Selain berbagai tantangan yang harus dihadapi,
Yamaha tentu memiliki peluang yang cukup besar dalam memenangi persaingan di
bidang sepeda motor FI. Keberadaan Yamaha Engineering Scholl (YES) dapat
dijadikan modal berharga dalam mengedukasi pesertanya terkait teknologi FI.
Selain mengedukasi dengan teknik perbengkelan, YES juga berperan dalam
membentuk jiwa kewirausahaan pada peserta didiknya. Peluang lain yang dimiliki
Yamaha dalam mengalahkan kompetitor terdekatnya adalah dengan mempertahankan
berbagai citra positif yang ada. Citra positif tersebut tertuang di dalam
berbagai penghargaan yang diterima seperti 2 penghargaan Imoty Award, 2
penghargaan Customer Satisfaction Award, 4 penghargaan Digital Marketing Award,
Rekor Bisnis, 14 penghargaan Otomotif Award, dan lain sebagainya.
Penghargaan-penghargaan yang diperoleh tersebut harus dipandang sebagai citra
positif yang wajib dipertahankan dan dijadikan modal berharga dalam menapaki
persaingan bisnis yang sangat ketat. 1328535409277328368 Langkah Strategis Yamaha dalam Memenangi Persaingan
Bisnis di Bidang Sepeda Motor FI Indikator utama dalam pemenangan suatu
persaingan bisnis adalah dilihat dari berapa banyak produk yang dijual dan
berapa keuntungan yang diperoleh. Di Indonesia, rekor penjualan sepeda motor
terlaris masih dipegang oleh Honda yang mampu menguasi 52,01% pangsa pasar
disusul oleh Yamaha dengan menguasi 40,13% dari total market (Asosiasi Industri
Sepeda Motor Indonesia, 2011). Dari data di atas terlihat bahwa Yamaha masih
kalah bersaing dengan kompetitor abadinya, Honda. Dengan demikian bukan tidak
mungkin jika dalam pengembangan produk sepeda motor injeksi Yamaha kembali
kalah. Untuk mengantisipasi hal ini, maka produsen Yamaha harus mengambil
langkah strategis yang tepat. Dalam hal ini penulis mencoba menyarankan
beberapa langkah strategis yang perlu diambil oleh Yamaha untuk selalu menjadi
yang terdepan khususnya di bidang sepeda motor FI yaitu sebagai berikut.
Optimalisasi Marketing (OM). Strategi marketing yang tepat akan menghasilkan
nilai yang memuaskan. Model marketing yang diusung oleh pihak Yamaha dan
produsen lainnya saat ini cenderung konvensional. Konvensionalisme marketing
ini terlihat dalam kebijakan yang ingin mengungguli produk lawan dengan membuat
produk yang mirip. Hal ini terlihat dengan dikeluarkannya Yamaha R-15 untuk
menyangi Honda CBR, Yamaha Fino menyangi Honda Scoopy, dan masih banyak lagi
produk-produk yang mirip.
1328536174621968876 vs 13285362201885121645 Akankah model marketing
yang seperti ini akan mampu memenangi persaingan. Ada baiknya Yamaha tidak
terfokus pada model marketing yang demikian, tetapi lebih menitikberatkan pada
model marketing dengan mengeluarkan produk baru yang lebih inovatif yang jelas
berbeda dari produk kompetitor lainya. Hal ini akan membuat Yamaha memiliki
pangsa pasar pribadi dengan tingkat kompetisi produk yang lebih rendah. Selain
itu Yamaha juga dirasa sangat perlu untuk melakukan kegiatan promosi yang lebih
tepat sasaran seperti sosialisasi teknologi Mixture Jet-Fuel Injection
(YMJET-FI) ke masyarakat luas. Sosialisasi ini dapat dilakukan di sekolah dan
kampus khususnya yang terkait langsung dalam dunia mesin, otomotif, dan
perbengkelan. Selain di sekolah dan kampus, tidak ada salahnya bila Yamaha
mensosialisasikan Mixture Jet-Fuel Injection (YMJET-FI) ke masyarakat pasar
yang sesuai dengan spesifikasi produk yang ada. Sebagai contoh Mio J, yang baru
saja dilaunching merupakan motor matic yang akan banyak digemari oleh remaja
putri hingga ibu-ibu. Oleh sebab itu, produk ini perlu disosialisasikan kepada
berbagai komunitas remaja putri dan ibu-ibu. Dengan model sosialisasi yang
seperti ini maka akan dirasa lebih efektif karena langsung mengenai sasaran
pasar. Sosialisasi produk juga dapat dilakukan melalui media massa dan
elektronik yaitu kegiatan periklanan. Media yang seperti ini cukup jitu dalam
memperkenalkan suatu produk dalam cakupan yang sangat luas. Kegiatan
Optimalisasi Marketing akan berhasil bila didukung oleh sumber daya yang
handal. Oleh sebab itu, Yamaha perlu lebih selektif dalam menentukan kompetensi
sumber daya yang ada agar benar-benar mampu menciptakan suatu fungsi marketing
yang baik. Maksimalisasi Fungsi YES (YES +). Yamaha Engineering Scholl
merupakan sebuah program pelatihan Yamaha yang berperan mempersiapkan sumber
daya di bidang mesin khususnya roda dua. Selain itu YES juga memiliki kurikulum
kewirausahaan untuk mempersiapkan para lulusan dalam menapaki dunia bisnis di
bidang otomotif. Keberadaan YES dapat dimanfaatkan secara optimal oleh Yamaha
dalam mempersiapkan para sumber daya handal di bidang motor FI. Yamaha dapat
membuat kurikulum baru yang lebih menitik beratkan kepada pembelajaran FI. Hal
ini berguna untuk mempersiapkan sumber daya Yamaha dalam menjajaki era FI.
Setelah lulus, sumber daya tersebut dapat dipekerjakan sebagai mekanik di
daeler-daeler Yamaha di seluruh Indonesia yang memiliki spesialisasi pada
maintenance dan service sepeda motor injeksi brand Yamaha. Tersedianya banyak
sumber daya yang kompeten di bidang FI tentu akan semakin mengurangi kekuatiran
masyarakat terhadap konsumsi sepeda motor FI terutama dalam halmaintenance dan
service. Hal ini akan mendorong minat masyarakat untuk menggunakan sepeda motor
berteknologi FI daripada sepeda motor biasa. Dengan kesiapan yang seperti ini
Yamaha akan selangkah lebih di depan dari pesaing lainnya sehingga masyarakat
akan lebih memilih untuk membeli produk sepeda motor injeksi keluaran Yamaha
yang telah mempersiapkan segalanya daripada membeli produk sepeda motor dari
brand lain yang masih belum siap dalam urusan maintenance dan service.
Menciptakan harga dan kualitas produk yang bersaing (Kompetitif). Tidak dapat
dipungkiri bahwa tolak ukur larisnya sebuah produk termasuk sepeda motor sangat
ditentukan oleh kualitas dan harga. Semakin rendah harga produk namun kualitasnya
tinggi maka itulah yang akan menjadi incaran masyarakat. Oleh sebab itu Yamaha
harus mampu menekan harga jual produk sekaligus spare part nya agar lebih
rendah dari pesaing lainnya. Atau dapat juga memberikan produk dengan kualitas
lebih tinggi dari pesaing lainnya dengan harga yang masih bersaing. Menciptakan
Proyek Inovasi (Inovation Project). Semakin tinggi nilai inovasi suatu produk
maka semakin besar peluang produk tersebut untuk diminati oleh masyarakat. Bila
melihat perilaku konsumtif masyarakat Indonesia yang relatif lebih tertarik
dengan hal yang baru maka Yamaha perlu menciptakan berbagai inovasi pada
produknya khususnya sepeda motor injeksi. Dalam hal ini inovasi (kebaruan)
produk sepeda motor injeksi dapat dititikberatkan pada style produk. Caranya
adalah melahirkan produk yang lebih stylist dengan beberapa modifikasi dari
produk yang sudah ada seperti V-ixion FI. Varian V-ixion FI sangat potensial
untuk dijadikan proyek inovasi yaitu dengan cara meningkatkan kinerja
kendaraan, kehandalan, dan nilai estetik. Selain bisa berinovasi dengan produk
lama (memperbaiki mutu produk), Yamaha juga dapat melakukan inovasi pada produk
baru. Dalam hal ini, Yamaha dituntut untuk berani tampil beda. Meningkatkan
kualitas pelayanan konsumen (Exellent Service).
Filosofi yang patut diusung
oleh Yamaha adalah pelayanan prima (exellent service) bagi konsumen. Palayanan
prima yang dimaksud adalah pelayanan (service) Yamaha yang berorientasi pada
kepuasan pelanggan. Pelanggan yang puas adalah seseorang yang merasa mendapat
value dari produsen. Value ini dapat berupa produk yang berkualitas, sistem
yang baik bahkan berkaitan dengan emosi. Dalam konteks teori customer behavior,
kepuasan dapat didefinisikan sebagai perspektif pengalaman konsumen setelah
mengkonsumsi atau menggunakan suatu produk atau jasa. Oleh sebab itu, pelanggan
tidak akan puas bila harapannya terhadap suatu produk belum terpenuhi. Dengan
kondisi pelanggan yang seperti ini ditambah lagi dengan ketatnya persaingan
khususnya di bidang sepeda motor injeksi maka Yamaha harus mampu memenuhi
harapan pelanggan yang ada, salah satu caranya dengan meningkatkan kualitas
pelayanan. Kualitas pelayanan yang prima dapat dimulai dari pabrikasi dan
manajemen kualitas produk sampai pada tahap pemasaran. Adanya pelayanan prima
yang demikian akan mengakumulasikan tingkat kepuasan konsumen sehingga
menimbulkan kepercayaan yang terus meningkat. Akhirnya akan berdampak pada
meningkatnya jumlah jual produk Yamaha. Secara garis besar rangkuman langlah
strategis Yamaha dalam memenangi persaingan industri otomotif Indonesia
khususnya bidang sepeda motor injeksi meliputi Optimalisasi Marketing (OM),
Maksimalisasi Fungsi YES (YES +), Kompetitif, Menciptakan Proyek Inovasi
(Inovation Project), dan Meningkatkan Exellent Service. Semoga ide ini
bermanfaat bagi Yamaha dalam menapaki era sepeda motor injeksi di Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar